Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 November 2012

Menemukan Sejarah Peradaban Nusantara


Menemukan Sejarah Peradaban Nusantara

Intermezzo

`Lawliet

Judul Buku: Peradaban Atlantis Nusantara: Berbagai Penemuan Spektakuler yang Makin Menyakinkan Keberadaannya
Penulis: Ahmad Y Samantho et. all
Penerbit: Ufuk
Tahun: 1, Juli 2011
Tebal: 498 halaman
Harga: Rp60.000

Buku ini, mecoba menyingkap hikmah di balik dilema antara mitos dan realitas mengenai Peradaban Atlantis Nusantara. Konon, Peradaban Atlantis Nusantara merupakan induk peradaban dunia. Ahmad dan Oman mengupas secara kritis berbagai kelemahan kegalatan, kerancuan serta kegagalan dominasi paradigma sains (ilmu pengetahuan) Barat Modern yang bermata sebelah dalam memandang maupun mengungkap realitas dalam sejarah induk peradaban umat manusia.

Hasil penelitian mutakhir Santos dan Openiemer terhadap bukti-bukti ilmiah tentang sejarah besar Nusantara kuno. Sontak saja membuat gempar dunia penelitian. Terlebih bagi kita sebagai penduduk asli bangsa Indonesia. Kedua peneliti terkemuka tersebut menyatakan, bahwa Indonesia dahulunya adalah bapak dan ibu umat manusia sedunia serta habitat tempat persemaian peradaban, budaya dan ilmu pengetahuan awal umat manusia.

Masih tertutupnya cerita sejarah era Peradaban Nusantara membuat sebagian orang mempermasalahkannya. Termasuk, kita semua. Mengingat, sejarah bangsa ini hanya bisa dilihat pada masa pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Sedangkan, sebelum bangsa ini berstatus Indonesia, yakni pada masa peradaban nusantara hanya sedikit yang terungkap. Entah karena ada kebohongan sejarah yang sengaja ditutup-tutupi atau karena faktor ketidaktahuan kita terhadap sejarah bangsanya membuat kita hanya mampu sedikit mengungkapnya.

Bukankah, sewaktu bangsa ini masih dijuluki dengan Nusantara sudah mampu menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lain seperti China? Para nenek moyangnya yang lihai dalam berlayar memiliki andil bagi perdagangan Internasional. Menurut Dicki (2008), pada awal tahun Masehi pelaut Nusantara telah menaklukan samudra Hindia dan berlayar sampai Afrika jauh sebelum bangsa Eropa, Arab, dan China memulai penjelajahan bahari. Jadi, sekira abad 5 dan 7 M, kapal-kapal Nusantara banyak mendominasi pelayaran dagang di Asia. Bahkan, perdagangan bangsa China banyak bergantung pada jasa para pelaut Nusantara.

Namun, kini bangsa ini tampil menjadi bangsa yang semakin kerdil di hadapan bangsa-bangsa lain. Dan, masih bergantung terhadap bangsa-bangsa besar di dunia. Seperti, Amerika, China, dll. Suburnya alam dan mengandung banyak kekayaan alam justeru dinikmati oleh para koruptor dan negara-negara lain. Terlebih, di era globalisasi seperti sekarang ini, bangsa ini sedang dihadapkan dengan krisis multidimiensosial. Karena di sebabkan ketidakmampuan kita dalam menangkap subtansi suatu persoalan secara mendasar dan menyeluruh.

Akhirnya, martabat dan harkat sebagai bangsa besar, kekuatan karakter dari pemimpin serta rakyatnya mengalami degradasi habis-habisan dengan kultur elite dan pemimpin yang kian peduli hanya pada kepentingan diri sendiri. Tentunya sudah sangat menghawatirkan bukan? (hal, 192) Penting sekiranya, kita belajar pada sejarah kejayaan bangsanya sendiri.

Kehadiran buku ini, mengajak kepada para pembaca untuk mencoba mengenal dan memahami peradaban masa lalu. Dengan menziarahi sejarah bangsanya akan menjadi salah satu kunci keberhasilan kita dalam membangun karakter untuk menghadapi tantangan zaman. Sebagaimana dikatakan Radhar Pancana, dalam pengantar buku ini. Bahwa negeri ini memiliki kejayaan sejak dulu sebenarnya. Hal itu bukanlah, karena hasil imajinasi maupun ilusi tetapi dapat dibuktikan denga bukti-bukti ilmiah.

Peresensi: Ahmad Faozan
Penulis selain alumnus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, juga merupakan anggota Komunitas Peresensi Jogjakarta.


Sudahkah kalian membeli dan membacanya ?

sumber :suar.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar